Belakangan ini, harga emas mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, dipengaruhi oleh berbagai faktor global seperti suku bunga, inflasi, hingga ketegangan geopolitik. Kondisi ini membuat masyarakat semakin aktif memantau pergerakan harga emas, baik untuk keperluan investasi maupun kebutuhan mendesak.
Tak hanya ramai dibeli, emas juga banyak dijual, terutama oleh pemilik perhiasan yang ingin mendapatkan dana tunai dari aset mereka. Namun, menjual perhiasan emas tidak bisa sembarangan.
Banyak orang mengeluhkan harga jual yang jauh lebih rendah dibanding harga beli. Lalu, bagaimana cara jual perhiasan emas agar tidak rugi? Berikut panduan praktis yang bisa Anda ikuti agar tetap untung saat melepas emas:
Baca juga: Apakah Jual Emas Perhiasan Mengikuti Harga Sekarang?
1. Kenali Kadar Emas Serta Harga Jualnya
Langkah pertama dalam cara menjual perhiasan emas agar tidak rugi adalah memahami karat emas yang Anda miliki. Emas perhiasan umumnya tidak murni 24 karat, melainkan 18 karat, 22 karat, atau bahkan lebih rendah tergantung jenisnya. Kadar ini akan memengaruhi nilai jualnya secara langsung.
Selain itu, pantau harga buyback emas hari ini. Jangan hanya melihat harga emas batangan, karena perhiasan biasanya memiliki nilai jual lebih rendah akibat potongan ongkos pembuatan.
2. Pilih Tempat Buyback yang Tepat Seperti Kebundinar
Cara jual perhiasan emas agar tidak rugi yang berikutnya adalah dengan memerhatikan tempat di mana Anda menjualnya. Tempat menjual emas juga menentukan apakah Anda untung atau buntung. Banyak toko perhiasan membeli kembali emas dengan potongan yang cukup besar, bisa sampai 20-30% dari harga pasar.
Untuk menghindari kerugian tersebut, pilih tempat jual beli perhiasan terpercaya seperti Kebundinar, yang menawarkan harga buyback perhiasan kompetitif dan transparan. Dengan menjual emas di tempat yang menawarkan harga lebih tinggi, Anda bisa meminimalkan selisih dari harga beli.
Lantas, kenapa harga buyback emas lebih murah? Karena toko perlu mencairkan emas dan menanggung biaya pembuatan ulang jika akan dijual kembali sebagai perhiasan baru.
3. Jangan Jual Jika Baru Beli dalam Kurun Waktu Singkat
Banyak orang terburu-buru menjual emas yang baru saja dibeli. Padahal, dalam beberapa bulan pertama, harga jual perhiasan akan langsung terkena potongan besar. Ini terutama disebabkan oleh potongan ongkos pembuatan yang tidak bisa dikembalikan.
Agar tidak rugi, sebaiknya tahan emas minimal satu hingga dua tahun, atau hingga harga pasar mengalami kenaikan yang signifikan. Ini adalah salah satu strategi cara jual perhiasan emas agar untung.
4. Pastikan Memiliki Nota atau Sertifikat Pembelian
Jual emas tanpa surat bisa menjadi penghambat besar saat Anda ingin menjual kembali. Toko perhiasan biasanya menilai surat pembelian atau sertifikat sebagai bukti keaslian dan detail kadar emas. Tanpa dokumen ini, emasmu bisa dinilai lebih rendah, atau bahkan ditolak.
Simpan baik-baik nota pembelian sejak awal, karena ini akan sangat membantu saat Anda ingin menjualnya kembali dengan harga pantas.
5. Jual Kembali ke Toko Tempat Membeli
Strategi terakhir adalah menjual perhiasan ke toko tempat Anda membelinya. Banyak toko memberikan program buyback atau pembelian kembali khusus untuk konsumen mereka. Meskipun tetap ada potongan, biasanya harga yang ditawarkan lebih bersahabat dibandingkan jika Anda menjual ke toko lain.
Namun, jika toko asal tidak menerima buyback atau menawarkan harga terlalu rendah, Anda bisa mempertimbangkan untuk jual emas di toko lain, asalkan sudah membandingkan harga terlebih dahulu.
Dengan mengikuti cara jual perhiasan emas agar tidak rugi di atas, Anda bisa menjual emas dengan lebih bijak dan meminimalkan kerugian. Ingat, kunci utamanya adalah sabar, teliti, dan selalu periksa harga pasar sebelum mengambil keputusan.