Saat memikirkan investasi berbasis logam mulia, dua pilihan yang mungkin terlintas adalah dinar dan dirham. Kedua koin ini memiliki sejarah panjang dalam budaya Islam, terutama sebagai mata uang yang digunakan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Seiring berjalannya waktu, dinar dan dirham tidak hanya digunakan untuk transaksi, tetapi juga sebagai instrumen investasi yang menarik. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi di salah satu dari keduanya, penting untuk memahami perbedaan dinar dan dirham dalam berbagai aspek.
Artikel ini akan membahas perbedaan dinar dan dirham, mulai dari material yang digunakan hingga potensi investasi yang ditawarkan.
1. Dinar Sebagai Mata Uang dalam Ekonomi Islam
Dinar, yang terbuat dari emas, memiliki peran penting dalam ekonomi Islam. Di masa lalu, dinar sering digunakan sebagai alat pembayaran untuk pajak (zakat), dalam perdagangan internasional, dan bahkan sebagai mahar dalam pernikahan.
Sebagai mata uang yang berbahan dasar emas, dinar selalu dianggap sebagai simbol kemakmuran dan kekayaan. Penggunaan dinar dalam transaksi besar, terutama perdagangan antarnegara sangat populer karena nilai emas yang tinggi dan kestabilannya dalam jangka panjang.
Namun, dalam konteks investasi, dinar tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari aset dengan nilai yang cenderung stabil. Nilai emas yang tidak mudah terpengaruh oleh inflasi global membuat dinar menjadi sarana investasi yang menarik.
Sebaliknya, meskipun dirham juga memiliki peran dalam transaksi di dunia Islam, ia tidak sepopuler dinar untuk pembayaran zakat atau mahar, dan lebih sering digunakan dalam konteks yang lebih terbatas, seperti barang koleksi atau hadiah.
2. Dirham Bukan Emas Tapi Perak Murni
Bedanya dinar dan dirham yang berikutnya adalah bahan dasar pembuatannya. Dirham terbuat dari perak murni, biasanya dengan tingkat kemurnian mencapai 99,95%. Sementara dinar terbuat dari emas, dengan kadar kemurnian berkisar antara 91,6% hingga 99,99%.
Dirham menggunakan perak karena sifat logam ini lebih melimpah dibandingkan emas, sehingga lebih terjangkau dan mudah diakses oleh banyak orang. Di sisi lain, dinar, dengan kandungan emasnya, memiliki nilai intrinsik yang jauh lebih tinggi, sehingga sering kali dipandang sebagai simbol kekayaan dan digunakan dalam transaksi besar.
3. Dinar Punya Berat Standar 4,25 Gram
Salah satu perbedaan antara dinar dan dirham secara teknis yang mencolok adalah berat standar dari masing-masing koin. Sebuah dinar memiliki berat standar sekitar 4,25 gram. Ini merupakan berat yang sudah ditetapkan secara historis dan digunakan sebagai acuan dalam berbagai transaksi.
Sebaliknya, dirham memiliki berat standar yang lebih ringan, yaitu 2,975 gram. Meskipun lebih ringan, berat dirham ini juga mengikuti standar sejarah yang telah lama digunakan dalam dunia perdagangan Timur Tengah.
Perbedaan berat ini menjadi faktor yang penting ketika memilih antara dinar dan dirham sebagai instrumen investasi. Dinar, dengan berat yang lebih besar dan bahan emas yang lebih bernilai, cenderung lebih mahal daripada dirham.
Baca juga: 1 Dinar Berapa Gram? Begini Cara Menghitungnya
4. Harga Dirham Jauh Lebih Murah
Jika Anda membandingkan perbedaan mata uang dinar dan dirham dari segi harga, dirham jelas lebih terjangkau. Mengingat bahwa dirham terbuat dari perak, yang secara alami lebih murah daripada emas, harga per keping dirham jauh lebih rendah dibandingkan dinar.
Perbandingan dinar dan dirham ini sangat relevan bagi investor pemula yang ingin mulai berinvestasi di logam mulia tetapi dengan modal terbatas. Sementara dinar lebih cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang dan memiliki kemampuan untuk membeli koin emas yang lebih mahal, dirham dapat menjadi pilihan yang lebih terjangkau dengan potensi keuntungan yang stabil.
5. Dinar Bisa Jadi Sebagai Aset Investasi
Sebagai instrumen investasi, dinar lebih unggul dibandingkan dirham. Dinar, dengan bahan emasnya yang memiliki nilai tinggi dan cenderung stabil dari waktu ke waktu, bisa menjadi pilihan investasi yang menguntungkan.
Banyak investor memilih dinar karena sifatnya yang tahan terhadap inflasi dan pergerakan ekonomi global yang tidak menentu. Dinar juga dikenal dengan kemampuannya untuk mempertahankan nilai dalam jangka panjang.
Lalu, bagaimana dengan dirham? Meskipun dirham terbuat dari perak, yang juga memiliki nilai tetap, potensi keuntungan dari dirham tidak sebesar dinar. Dirham lebih cocok sebagai sarana koleksi atau hadiah karena harganya yang lebih rendah, meskipun dalam jangka panjang, perak juga bisa memberikan hasil yang cukup stabil.
Namun, jika tujuan Anda adalah investasi jangka panjang dengan harapan keuntungan yang signifikan, dinar masih menjadi pilihan yang lebih menguntungkan dibandingkan dirham.
6. Dirham Lebih Mudah Untuk Ditemukan
Salah satu keuntungan utama dari dirham adalah kemudahannya untuk ditemukan. Mengingat perak lebih melimpah di alam daripada emas, dirham lebih mudah didapatkan dan lebih banyak diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi logam mulia.
Sementara itu, dinar, yang terbuat dari emas, lebih langka dan memerlukan proses penambangan yang lebih rumit. Akibatnya, dinar lebih sulit ditemukan dan cenderung lebih mahal. Bagi investor yang mencari instrumen investasi yang lebih mudah diakses, dirham bisa menjadi pilihan yang lebih praktis.
Memahami perbedaan dinar dan dirham sangat penting sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi dalam salah satu dari kedua logam mulia ini. Sementara dinar menawarkan nilai yang lebih tinggi karena terbuat dari emas dan memiliki potensi keuntungan jangka panjang, dirham juga dapat menjadi alternatif yang menarik dengan harga lebih terjangkau dan lebih mudah ditemukan.
Jika Anda mencari investasi yang lebih stabil dengan harga yang lebih rendah, dirham bisa menjadi pilihan. Namun, jika tujuan Anda adalah berinvestasi untuk jangka panjang dengan potensi nilai yang lebih tinggi, dinar mungkin lebih sesuai.
Jangan lupa untuk selalu memeriksa perbandingan dinar dan dirham sebelum memutuskan instrumen investasi mana yang akan dipilih, agar keputusan Anda lebih tepat dan menguntungkan di masa depan.
Ingin membeli koin dinar, perhiasan emas hingga Antam untuk investasi? Kebundinar merupakan opsi terbaik yang bisa Anda temukan. Kami menyediakan transaksi emas berbasis syariah, yadan bi yadin yang bebas riba. Cek selengkapnya di sini.